Bendungan & PLTA Bribin II:
Mendengar kata "Gunungkidul" maka yang terlintas di benak adalah kawasan pegunungan yang kering kerontang. Tiap musim kemarau, kawasan ini bakal diserang kekeringan panjang. Warga terpaksa berjalan beberapa kilometer untuk mendapatkan air bersih. Namun tak lama lagi gambaran dan kondisi itu perlahan-lahan pupus.
Awal mula di Bangunnya Bribin II :
Gagasan untuk membangun PLTA Bribin II berawal dalam suatu seminar yang dihadiri para alumni Jerman di Yogyakarta, Februari 2000."Ketika itu, saya (pk. As Natio) , sebagai Kepala Pusat Pengembangan Sistem Reaktor Maju di Badan Tenaga Atom Nasional (Batan), bertemu dengan Prof. Franz Nestmann dari Universitas Karlsruhe-Jerman. Ia adalah ahli di bidang hidrologi dan teknik sipil.
Ketika itu, saya menantang, apakah Universitas Karlsruhe dapat memenuhi kebutuhan air minum juga kebutuhan air untuk pertanian di daerah Gunungkidul. Kawasan itu memang sulit air, tapi di dalam perutnya terdapat banyak potensi air sungai bawah tanah. Potensi ini diketahui dengan adanya beberapa aliran dari pegunungan kapur selatan tersebut ke arah pantai selatan,sampai utara "
Pembangunan proyek diawali dengan pencarian lokasi ”bendungan” yang tepat di bawah tanah.

Peta yang pertama diperoleh ASC dari Pihak Jerman berupa file dalam format .DWG yang disurvai menggunakan peralatan TOTAL STATION dan dibuat menggunakan AutoCAD. Dua gambar berikut ini adalah peta tersebut:
Peta Goa Bribin(dari team Jerman)
Peta setelah layer atap dan dinding dimatikan



Peta Goa Bribin (format .DWG),yang kemudian di gabungkan dengan peta dari team Jerman:

Peta perspektif, sambungan lorong dari entrance ke bendungan lama (dilingkari kuning)
Dari bendungan baru dan lobang lift ke outlet sump ke arah hilir

Sehingga menjadi lengkap seperti dibawah ini:

Peta Goa Bribin:
Model yang sudah digambari air, dinding, batuan, dan kelengkapan ornamen
Penggambaran Detail Pada Model

Detail Model Di Pertigaan Sekitar Bendungan Lama
Gambar Model Lorong Lengkap Dengan Situasi, Boulder, dan Air
Model yang dilengkapi topografi permukaan
Model Gua Yang Dilengkapi Block Potongan
Model lengkap dengan keterangan gambar
Proses Pembuatan Peta:









Proses Pembuatan Peta:


Proyek awal tahun 2009:
Program ini terjalin atas kerjasama dari :
Pemprov DIY, Universitas Karlsruhe, Batan dan perwakilan Mentri Riset dan Teknologi ( menristek ) Jerman
Sistem bendungan bawah tanah pertama di dunia ini nantinya dapat dioperasikan secara terus-menerus selama 24 jam tanpa biaya energi. Pengangkatan air dari aliran sungai bawah tanah menggunakan sistem mikrohidro. Proyek Bribin II mampu meningkatkan pasokan air bagi jalur perpipaan Proyek Bribin I yang telah dibangun 1984.
Penyelesaian Proyek Bribin II sempat terkendala karena kebocoran pada sambungan pipa dan sebagian bendungan air bawah tanah karena tingginya tekanan air yang mencapai 20 bar. Tekanan tinggi ini memang diperlukan untuk menaikkan air setinggi hampir 200 meter dari permukaan air sungai bawah tanah menuju bak penampung utama.
Kebocoran sambungan pipa ini sempat menyebabkan air dari sungai bawah tanah tidak bisa terpompa ke bak penampung air utama. "Setelah dievaluasi ternyata ada kesalahan dalam pemasangan sambungan pipa sehingga robek dan bocor," ujar Solichin.
Bupati Gunung Kidul Suharto menegaskan, Proyek Bribin II merupakan salah satu tumpuan harapan pemenuhan kebutuhan air warga Gunung Kidul yang selalu kekeringan di musim kemarau.
Air sungai pada hakikatnya akan mengalir ke tempat yang lebih rendah. Sungai bawah tanah yang ada pada ujung bawah Gua Bribin mempunyai lebar tidak kurang dari 7 meter.
nantinya, dengan memanfaatkan gravitasi bumi,air yang ada akan menuju ke sebuah turbin di bendungan tersebut,turbin listrik menghasilkan listrik lebih dari 240 kVA yang akan di sambungkan ke sebuah pompa,yang memompa air ke atas permukaan.
Dengan demikian, diperhitungkan tidak kurang dari 200 liter air per detik dapat dihasilkan tanpa harus terbebani ongkos energinya.
KOMPAS
Senin, 25 Januari 2010 | 13:48 WIB
Gunung Kidul, Kompas - Proyek pengangkatan air bersih dari sungai bawah tanah di Goa Bribin rampung. Kebocoran pipa di Proyek Bribin II telah teratasi. Dengan debit 80 liter per detik di musim hujan dan 40 liter per detik di musim kemarau, air mengalir dari sungai bawah tanah menuju bak penampungan di Dusun Kanigoro, Desa Dadapayu, Kecamatan Semanu.
Wakil Tim Universitas Karlsruhe Jerman untuk Proyek Bribin II Solichin mengatakan, pembangunan infrastruktur proyek Bribin II yang dimulai 2005 dan sempat berhenti dua tahun karena gempa bumi 2006 ini bisa segera dinikmati warga. Air dari Proyek Bribin II diperkirakan bisa mencukupi kebutuhan air bagi 80.000 warga Gunung Kidul.
Pengerjaan yang belum selesai di Proyek Bribin II hanya terkait otomatisasi pemantauan real time. Peneliti dari Jerman berniat terus memantau operasional Proyek Bribin II langsung dari Jerman. "Sudah rampung 99,9 persen. Kami hanya menunggu serah terima dari Jerman ke Indonesia pada 11 Maret," ujar Solichin, Minggu (24/1).
Program ini terjalin atas kerjasama dari :
Pemprov DIY, Universitas Karlsruhe, Batan dan perwakilan Mentri Riset dan Teknologi ( menristek ) Jerman
Sistem bendungan bawah tanah pertama di dunia ini nantinya dapat dioperasikan secara terus-menerus selama 24 jam tanpa biaya energi. Pengangkatan air dari aliran sungai bawah tanah menggunakan sistem mikrohidro. Proyek Bribin II mampu meningkatkan pasokan air bagi jalur perpipaan Proyek Bribin I yang telah dibangun 1984.
Penyelesaian Proyek Bribin II sempat terkendala karena kebocoran pada sambungan pipa dan sebagian bendungan air bawah tanah karena tingginya tekanan air yang mencapai 20 bar. Tekanan tinggi ini memang diperlukan untuk menaikkan air setinggi hampir 200 meter dari permukaan air sungai bawah tanah menuju bak penampung utama.
Kebocoran sambungan pipa ini sempat menyebabkan air dari sungai bawah tanah tidak bisa terpompa ke bak penampung air utama. "Setelah dievaluasi ternyata ada kesalahan dalam pemasangan sambungan pipa sehingga robek dan bocor," ujar Solichin.
Bupati Gunung Kidul Suharto menegaskan, Proyek Bribin II merupakan salah satu tumpuan harapan pemenuhan kebutuhan air warga Gunung Kidul yang selalu kekeringan di musim kemarau.
Teknologi Pemompaan Air
ada sejumlah teknologi baru yang ditawarkan, yakni dengan memanfaatkan gaya gravitasi bumi.
Air sungai pada hakikatnya akan mengalir ke tempat yang lebih rendah. Sungai bawah tanah yang ada pada ujung bawah Gua Bribin mempunyai lebar tidak kurang dari 7 meter.
nantinya, dengan memanfaatkan gravitasi bumi,air yang ada akan menuju ke sebuah turbin di bendungan tersebut,turbin listrik menghasilkan listrik lebih dari 240 kVA yang akan di sambungkan ke sebuah pompa,yang memompa air ke atas permukaan.
Dengan demikian, diperhitungkan tidak kurang dari 200 liter air per detik dapat dihasilkan tanpa harus terbebani ongkos energinya.
KOMPAS
Senin, 25 Januari 2010 | 13:48 WIB
Proyek Air Goa Bawah Tanah Bribin Rampung
Gunung Kidul, Kompas - Proyek pengangkatan air bersih dari sungai bawah tanah di Goa Bribin rampung. Kebocoran pipa di Proyek Bribin II telah teratasi. Dengan debit 80 liter per detik di musim hujan dan 40 liter per detik di musim kemarau, air mengalir dari sungai bawah tanah menuju bak penampungan di Dusun Kanigoro, Desa Dadapayu, Kecamatan Semanu.
Wakil Tim Universitas Karlsruhe Jerman untuk Proyek Bribin II Solichin mengatakan, pembangunan infrastruktur proyek Bribin II yang dimulai 2005 dan sempat berhenti dua tahun karena gempa bumi 2006 ini bisa segera dinikmati warga. Air dari Proyek Bribin II diperkirakan bisa mencukupi kebutuhan air bagi 80.000 warga Gunung Kidul.
Pengerjaan yang belum selesai di Proyek Bribin II hanya terkait otomatisasi pemantauan real time. Peneliti dari Jerman berniat terus memantau operasional Proyek Bribin II langsung dari Jerman. "Sudah rampung 99,9 persen. Kami hanya menunggu serah terima dari Jerman ke Indonesia pada 11 Maret," ujar Solichin, Minggu (24/1).
Sumber: Google
saya baru tau klo bendungan bawah tanah pertama di dunia merupakn bendungan di goa bribin
walaupun saya orang jogja
belum pernah menuju ke lokasi goa bribin
makasih infonya
ia baru tau kalo ada kayak gituan
@annosmile: ya silakan main2 kesana..sambil mancing..ada ikannya ga ya?heheh
@rezky:sama..
Semoga saudara-saudara di gunung kidul tidak lagi kekurangan air, kasihan jika harus mengambil air yang letaknya begitu jauh
@blogger terpanas:amin...iya,yg pntg dah terealisasi tuh..
Sy yakin Alloh menciptakan sesuatu didunia ini sll brpasangan...kelebihan dan kekurangan
Jk di Arab tanahnya gurun pasir srta tandus tp trnyata ada bnyak minyaknya, dan klo di gnkidul tanahnya jg tandus tp ada apanya ya.....
PR buat anak cucu dan pr tukang insinyur.....